CITA CITA SEBAGAI BAHAN BAKAR
Cita-cita akan menggerakkan arus positif dan arus negatif yang akan mengontrol gerak hidup kita. Manusia tidak akan pernah terhindar dari pengaruh negatif walaupun di dalam dirinya telah tertanam energi-energi positif. Jika anda tidak punya cita-cita tidak akan ada yang mengontrol kedua energi itu.
Orang yang beriman kepada tuhannya akan membuktikan keimanannya dengan memiliki tujuan dalam hidup. Cita-cita inilah fondasi awal yang akan menguatkan kita menuju tujuan atau visi yang jelas, melalui proses pencapaian yang terencana dan teratur. Maka semakin tinggi cita-cita anda, akan semakin tinggi juga keimanan anda serta akan semakin besar juga perencanan untuk menggapainya. Begitu juga sebaliknya semakin rendahnya cita-cita anda, semakin menciutnya keimanan anda, karena dipengaruhi visi yang tidak terarah, kurangnya rencana.
Untuk itu cita-cita adalah bahan bakar layaknya seperti sepeda motor membutuhkan bensin sebagai bahan bakar agar bisa memfungsikan seluruh elemen mesin motor untuk bergerak dan menjadi alat transfortasi. Sedangkan Cita-cita adalah bahan bakar untuk menggerakkan manusia menuju visi yang sudah tercita-citakan. Jika tidak ada cita-cita tidak ada tujuan, fungsi manusia sebagai pemimpin di muka bumi yang harus menjaga kelestarian alam ini tidak bisa dijalankan karena manusia diam dan tidak mau berfikir.
Memang benar pemikiran logis jika tidak punya tujuan sama sekali layaknya orang gila yang hidup dipinggir pasar, orang yang tidur tanpa sadar, anak kecil yang belum bisa berfikir. Tiga tipe orang tersebut tidak pernah punya nilai ketika dia tidak punya kesadaran akan tujuan hidup.
Sumber : iptahudin